Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sumber  : Media Cetak Jawa Pos tgl 17 September 2011 Hal 8

Komentar :
Kelalulintasan Mulai Diajarkan
         
           Menurut saya, kelalulintasan mulai diajarkan kepada sekolah daerah Sidoarjo siswa SD,SMP, hingga SMA sederajat. Bahkan untuk TK pun sudah dikenalkan lalu lintas, sangatlah penting karena mendidik siswa berlalu lintas dengan baik. Kelalulintasan diimplementasikan untuk semua jenjang sekolah. Hanya materinya tidak menjadi satu mata pelajaran khusus, tetapi menyatu dalam pelajaran PPKn. Bab-bab tertentu di PPKn selalu dikaitkan dengan materi berlalu lintas dan disertai aturan yang melandasinya. Materinya pun bervariasi perjenjang. Misalnya, untuk siswa SD ada materi bagaimana etika menyebrang, berjalan di trotoar. Untuk materi lalu lintas siswa SMP lebih menyentuh pada etika di jalan. Salah satunya pokok bahasan yang menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Untuk pokok bahasan itu, siswa diberi pemahaman tentang perilaku yang harus dihindari karena tidak sesuai dengan etika dan budaya berlalu lintas. Contoh konkretnya adalah kebut-kebutan di jalan raya, parkir di sembarang tempat, menerima telepon saat mengemudi, tidak memberikan lampu isyarat saat akan belok, dan sejenisnya. Materi untuk siswa SMA dan sederajat juga berbeda. Isinya lebih menekankan pada penataan perilaku siswa. Salah satunya adalah siswa-siswa usia SMA dan sederajat biasanya gemar memodifikasi kendaraan hingga sedemikian rupa. Tidak sesuai dengan standar keselamatan. Misalnya, melepas spion agar dianggap lebih gaul. Padahal spion sangat membantu untuk mengetahui kondisi dibelakang kendaraan yang dikendarainya.
Mengawali implementasi integrasi kurikulum pendidikan lalu lintas pada materi pendidikan kewarganegaraan (PPKn). Selain berjalan dengan pendidikan berbasis karakter, integrasi itu bertujuan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan terjadi karena pelanggaran. Pemberian materi di usia siswa TK juga diharapkan bisa lebih mengena dan merasuk di ingatan siswa. Sebab, pengalaman yang sudah-sudah menunjukkan, sosialisasi tertib lalu lintas kepada orang-orang dewasa terkadang dianggap sepele. Karena itulah, lebih tepat diberikan kepada siswa sejak dini agar mereka selalu berpikir tentang keselamatan selama berkendara. Dengan begitu, siswa dapat mengaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS